Wednesday, February 20, 2013

Lima Pilihan Hemat Konsumsi BBM ala Jero

AppId is over the quota
KOMPAS/PRIYOMBODO Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menggelar konferensi Pers terkait rencana pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di kantornya di Jakarta, Jumat (4/5/2012). Konsumsi BBM bersubsidi berdasarkan perkiraan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2012 ini mencapai 43 juta kiloliter (KL). Kondisi tersebut antara lain disebabkan karena pemerintah memutuskan menunda penerapan pembatasan pemakaian BBM bersubsidi, untuk mobil pelat hitam berdasarkan kapasitas mesin tertentu (cc mobil).

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Energi (ESDM) Jero Wacik menyatakan ada lima jurus alternatif untuk menghemat konsumsi bahan bakar minyak (BBM).

"Saat ini produksi minyak itu lebih kecil dibanding kebutuhannya. Sehingga harus dikembangkan energi-energi lain untuk menggantikan BBM tersebut," kata Jero saat membuka Diskusi Panel di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Minggu (17/2/2013).

Menurut Jero, biaya yang dikeluarkan untuk membuat pembangkit 1 MW dinilai lebih besar dibanding harus melakukan penghematan 1 MW setiap hari. Padahal, masyarakat juga akan melakukan demo apabila ada kenaikan BBM, sementara dari sisi produksi BBM sendiri juga semakin mengecil. Sehingga, pemerintah memandang perlu untuk mencari sumber energi baru untuk menggantikan BBM tersebut.

Sumber energi baru untuk menggantikan BBM menurut Jero adalah gas, batubara, geothermal, air, dan biomasa serta matahari.

 Saat ini pemerintah sudah melakukan eksplorasi gas di beberapa lokasi di Indonesia, salah satunya adalah blok Marsela, East Natuna hingga blok Mahakam. Diperkirakan, tambang gas ini bisa mengontribusikan energi 1,2 juta barel ekuivalen minyak per hari. "Pada tahun ini diperkirakan akan ada lifting gas sebesar 2 juta barel ekuivalen minyak per hari," tambahnya.

Program lifting batubara ini baru akan dicetuskan pemerintah (khususnya di masa pemerintahan setelah 2014). Sebab, selama ini aturan untuk lifting batubara sebagai pengganti energi BBM ini masih dikaji oleh pemerintah. Jero memperkirakan akan ada tambahan 3 juta barel ekuivalen minyak per hari dari batubara ini. Produksi batubara yang akan digenjot terutama di lokasi Paiton, Cirebon hingga Janeponto Sulawesi Selatan. "Tapi program ini akan saya gulirkan bila saya terpilih lagi di 2014 sebagai Menteri ESDM," tambahnya.

Pemerintah juga nanti akan mengusulkan untuk bisa lifting geothermal, sebab energi ini sudah ada dan tinggal dieksplorasi. Perkiraannya bisa menghasilkan energi 30.000 MW. Apalagi dengan kekayaan energi vulkanologi Indonesia yang relatif besar, maka sumber energi ini layak dikembangkan di masa mendatang.

Indonesia juga banyak memiliki sumber arus air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber listrik. Pemerintah melihat ada sungai besar dan deras khususnya di Sumatra, Kalimantan hingga Jawa. Termasuk di sini sumber energi air khususnya dari danau. Perkiraannya ada sumber energi dari air sebesar 75.000 MW.

Sebagai negara tropis, Indonesia banyak memiliki sumber energi matahari yang melimpah setiap hari. Perkiraannya bisa menghasilkan energi 50.000 MW.

"Inilah sumber-sumber energi pengganti BBM yang selama ini sudah semakin menipis. Ini akan bisa dinikmati oleh anak dan cucu kita di masa mendatang," tambahnya.

No comments:

Post a Comment